Ancam Keselamatan Pasien, Kepala UTD RSUD Liunkendage Diminta Dicopot, Dareho: “Pj Bupati Harus Tindak Tegas”

Sangihe1394 Dilihat

Penulis: Denty Tanggo | Editor: Julian Lasut

Manadozone || Sangihe – Disaat pasien sangat membutuhkan transfusi darah dalam posisi gawat darurat, pihak Unit Transfusi Darah (UTD) tidak bisa berbuat banyak bahkan berbelit-belit dengan seribu satu macam alasan dan tentunya berdampak pada keselamatan pasien. Hal ini sesuai dengan pantauan awak media ini, Rabu (14/9/2022) pagi yang dialami oleh salah satu pasien.

Diketahui, Keadaan dan kondisi pasien sedang mengalami sakit pendarahan dan sangat membutuhkan transfusi penambahan darah, sehingga menggugah hati seorang warga untuk mendonorkan darahnya sebab sejenis dengan golongan darah pasien, yakni golongan darah “B”.

Namun niat baik dari pendonor sirna, sebab menurut Kepala Unit Transfusi Darah (KAUTD) RSUD Liunkendage Tahuna Jerry Lengkong bahwa setelah diperiksa ternyata sipendonor belum layak untuk diambil darahnya, sebab kalau dipaksakan akan berbenturan dengan aturan kementerian kesehatan dengan alasan-alasan yang diduga dibuat-buat.

Baca juga:   Wolff Akui, 2023 Sangihe Tak Dapat DID

“Terus terang saya sudah 26 kali mendonorkan darah saya, bukan cuma ditahuna, bahkan dibeberapa rumah sakit dimanado saya mendonorkan darah saya. Juga tidak pernah ada kendala waktu ditangani oleh Kepala UTD yang lama dan saya heran setelah ditangani oleh Kepala UTD yang baru pak Jerry Lengkong terlalu banyak alasan dan terkesan berbelit-belit, padahal kondisi saya sehat dan bugar, juga waktu ditensi normal alias biasa-biasa saja, dan saya juga disuruh menunggu selama berjam-jam ,” ungkap pendonor yang enggan namanya dipublish.

Dikatakannya lagi, ada pula teman-temannya biasa mendonorkan darah, juga mengalami hal yang sama atas perlakuan Kepala UTD Jerry Lengkong. “Darah saya dibilang naik HBnya, menurut pengalaman saya jika lebih baik kalau HB itu naik dari pada turun atau rendah. Waktu lalu sering ditangani oleh kepala UTD yang lama HB saya naik dan darah saya terpakai, pasiennya juga selamat. Seandainya kalo memang ada stok darah di UTD, open-open saja nanti kami beli. Waktu lalu teman-teman saya yang biasa mendonorkan darah juga sempat mengecam dan nyaris mengamuk kepada Pak Jerry. Masa dibilang penyakit jantunglah inilah itulah, dan saya disuruh memeriksakan diri di Prodia, ada apa ini,” ungkapnya.

Baca juga:   HUT Desa Biru ke-64 Berlangsung Meriah, HRM Disambut Warga Dengan Sukacita

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi Cabang LP-KPK Sangihe Frieg Dareho meminta agar pihak dinas kesehatan dan rumah sakit untuk meninjau kembali serta mempertimbangkan jabatan yang disandang oleh Jerry Lengkong. Sebab kurang tanggap dan tidak bijaksana dalam melakukan pekerjaan di Unit Transfusi Darah. ” Instansi terkait seperti Dinas kesehatan dan Dirut rumah sakit harus meninjau kembali kinerja saudara Jerry Lengkong yang dinilai sudah meresahakan para pendonor, kalau perlu dicopot dan diganti dengan yang lebih profesional. Tak hanya itu, kami akan pantau dan mengawal terus akan hal ini, juga kepada terkasih Pj Bupati Ibu dr Rinny Silangen Tamuntuan untuk menindak tegas akan hal ini, jangan dibiarkan berlarut-larut, karena ini menyangkut hal kemanusiaan,” Sembur Dareho.(Denty)

Baca juga:   Wooow,, Oknum Guru Ungkap "Pungli" di Lingkup Dinas Dikbud Sangihe

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *