Covid-19 Mewabah, Pemkab Minahasa Tetap Fokus Angkat Eceng Gondok

Manadozone || Pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang tengah mewabah tak membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa mengesampingkan program pembersihan dan pengangkatan Eceng Gondok dari Danau Tondano.

Bupati Dr. Ir, Royke Octavian Roring, M.Si, IPU (ROR) melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH), Vicky Kaloh, mengatakan walaupun lagi gencar-gencarnya Pemkab Minahasa melakukan pencegahan wabah Covid-19, namun bukan berarti pelestarian Danau Tondano terabaikan.

“Selain memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Pemkab juga tetap melakukan aktifitas pembersihan dan pengangkatan eceng gondok dari danau Tondano,” katanya.

Baca juga:   Mamuaja Menang Telak di Pilhut Desa Rumengkor

Dikatakan Kaloh, pembersihan dan pengangkatan Eceng Gondok tidak bisa dihentikan walaupun ditengah pandemi Covid-19.

“Program pelestarian danau Tondano dengan pengangkatan eceng gondok harus tetap dilakukan, karena program itu sudah berjalan sebelum ada wabah Corona,” ucapnya.

Dijelaskannya, program pengangkatan Eceng Gondok dilakukan melalui padat karya tunai yang tersebar di 25 desa diseputaran Danau Tondano.

“Sesuai instruksi Bupati dan Wakil Bupati, pengangkatan eceng gondok tetap dilakukan karena tidak berpengaruh dengan wabah Covid-19. Selain alat berat, juga melibatkan 25 warga di setiap desa yang terdampak seperti tukang ojek, supir, buruh bangunan, kusir bendi, pedagang dan lainnya. Mereka diberikan gaji Rp 110.000 per hari untuk pengangkatan eceng gondok,” jelas Kaloh.

Baca juga:   Walikota Eman Sebagai Pencatat Sipil Pasangan Suhardi dan Moreyne

Padat karya tunai ini, lanjut dia, sekaligus jaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak Covid-19. Selain itu juga sangat membantu perekonomian masyarakat di desa yang terdampak wabah Corona.

“Jadi, setiap warga yang akan datang mengangkat eceng gondok, wajib tidak bersamaan atau berkerumunan dengan menjaga jarak dua meter. Dan proses pekerjaannya dibawa komando tujuh Camat yang ada di wilayah seputaran danau Tondano,” tukasnya.

Sedangkan pekerjaan pengangkatan Eceng Gondok dengan alat berat, difokuskan di Kecamatan Kakas.

“Alat fokus bekerja di Kakas, karena hamparan eceng gondok paling banyak di sana. Kemudian, jika disetiap desa sudah lebih dari 25 orang, pemerintah stempat akan mengatur secara bergiliran.

Baca juga:   Asisten Pemerintahan dan Kesra Mangala Buka Rakor Program Rastra Minahasa

(JeckyT)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *