Dampingi Kapolda Sulut, Walikota Eman : Terkait Pengeboman di Surabaya Masyarakat Agar Tenang dan Waspada

Manadozone||Tomohon – Kapolda Sulut Irjel Pol Drs Bambang Waskito bersama jajarannya melakukan kunjungan, sebagai silatuhrahmi ke kantor Sinode GMIM tomohon, selasa (15/5/19).

Kesempatan tersebut, Kapolda Bambang Waskito didampingi Wali Kota Tomohon Jimmy F Eman SE Ak bersama Asisten Umum Ir Corry Caroles, Kadis PU Joice Taroreh ST MSi bersama Kadis Dikbut Dr Juliana D Karwur MSi, dan disambut ketua BPMS GMIM Pdt DR Hein Arina MTh bersama jajarannya.
Dalam pertemuan tersebut dilakukan dialog kaitan dengan peristiwa pengeboman gedung gereja di Surabaya yang dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Baca juga:   Launching Penyaluran Bansos PKH Tahap 4, BLT-BBM Tahap 2 dan Sembako Tahap 4 Tahun 2022, Gubernur Olly Harap Dimanfaatkan Untuk Membantu Jaga inflasi

Kepada pihak BPMS GMIM, Waskito memintakan agar dapat membuat berupa surat edaran kepada seluruh jemaat melalui setiap BPMJ yang berisikan bahwa dengan adanya peristiwa pemboman gedung gereja di Surabaya, jemaat tidak perlu panik atau takut tetapi juga harus meningkatkan kewaspadaan. “Yang terpenting juga jemaat jangan terprovokasi sehingga menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan bersama”, ucapnya.

Hal senada disampaikan Wali Kota Eman, bahkan kepada seluruh masyarakat Kota Tomohon didalamnya jemaat, dimintakannya untuk tetap tenang, waspada dan terus menjaga keamanan dan kenyamanan disetiap lingkungan. “Marilah kita terus menjaga kebersamaan dalam keberagaman agama, tingkatkan toleransi antar umat beragama, mari kita bina hidup rukun dan damai, sehingga tidak percuma Kota Tomohon disebut Kota religius bahkan telah diakui oleh pemerintah pusat dalam kerukunan keberagamaannya lewat penghargaan Harmony Awards”, ujar Eman.

Baca juga:   Hari Jadi Ke -192 Kampung Pangolombian, Walikota Senduk Ingatkan Yang Belum Miliki BPJS Kesehatan Diurus Secepatnya

Sementara itu dihadapan Kapolda bersam rombongan, pihak BPMS GMIM memintakan dalam setiap peribadatan di gereja baik kalangan GMIM bahkan denominasi lainnya, kiranya ada personil kepolisian minimal 1 orang untuk turut menjaga keamanan dalam jalannya ibadah.

(JP)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *