Manado, Manadozone.com – Sejumlah perusahaan fintech lending anggota Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah perusahaan, Jumat (02/08/2019), bertempat di Ballroom Hotel Four Points Manado.
Ketua Bidang Humas dan Kelembagaan Tumbur Pardede dalam keterangan tertulisnya ke sejumlah media mengatakan, dengan semakin banyak anggota AFPI yang melakukan kerjasama dengan bank daerah, diharapkan mempercepat akses pembiayaan bagi masyarakat di seluruh daerah di tanah air.
“Melalui fintech lending diharapkan pendanaan usaha makin menjangkau masyarakat bawah khususnya usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM dengan lebih cepat dan mudah,” jelas Tumbur.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 25 Juni 2019, tercatat sebanyak 113 penyelenggara fintech P2P lending yang terdaftar di OJK. Hingga Mei 2019, penyaluran pinjaman secara nasional tercatat sebanyak Rp 41,03 triliun atau meningkat 81,06 persen dibanding tahun lalu, dengan penyaluran di Sulawesi Utara sebesar Rp 332,49 miliar atau 0,81 persen dari total nasional.
“Rekening lender tercatat 480.262 entitas atau naik 131,44 persen dibanding tahun lalu dengan Sulawesi Utara 2.241 entitas. Adapun rekening borrower tercatat 3.750.425 entitas, meningkat 100,72 persen dari tahun lalu dengan Sulawesi Utara tercatat 124.612 entitas,” urai Tumbur.
Beberapa perusahaan fintech lending anggota AFPI yang melakukan penandatangan nota kesepahaman dalam acara Festival Fintech 2019 ini diantaranya Investree, Adakami, Fintag dengan Bank Sulutgo. Kemudian Fintag, KTA Kilat dengan Bank NTT, Amarta dengan Bank Jateng, gandeng tangan dengan Bank Sulselbar, Crowde dengan Bank BJB, dan Pintek dengan Bank DKI. (TL)
